Parepare, suaralidik.com – Sebanyak tiga orang juru parkir (jukir) dari Dinas Perhubungan (Dishub) kota Parepare diusir dari pasar Lakessi yang terletak di Kelurahan Lakessi, Kecamatan Soreang, Kota Parepare, Rabu (22/4/2020) pagi.
Pengusiran ini terjadi paska insiden perkelahian yang terjadi di belakang pasar Lakessi antara juru parkir bernama MHLS dengan salah satu oknum ASN Inisial PLG.
MHL Kemudian melaporkan oknum ASN ke Polres Parepare dengan No.LP: STTLP/162/IV/2020/RES.PAREPARE, Ia melaporkan hal tersebut lantaran dirinya dipukul hingga terjatuh.
Menurut Kepala UPTD Parkir Dishub Parepare, Aryun Handayana, Jukirnya itu dipukul hingga mengalami luka-luka.
” MHLS dipukuli di pasar Lakessi hingga terjatuh, Kami juga sudan membuat laporan di kantor polisi,” kata Aryun kepada media, Rabu (22/4/2020)
Insiden perkelahian ini berujung pengusiran tiga jukir dishub dari pasa Lakessi oleh salah seorang warga berinisial JML.
Ia mengusir tiga jukir Dishub yang sedang bertugas di area gedung Pasar rakyat.
Video yang beredar di media sosial tampak pria bersenjata parang mengejar petugas Dishub namun beruntung selamat.
Kapolres Parepare, AKBP Budi Susanto menjelaskan, kedua belah pihak sudah diamankan untuk dimintai keterangan.
Ketua Ormas PEKAT IB Parepare Angkat Bicara
Sementara itu, Ketua Ormas Pekat IB Parepare, Hj Nurtiaty Syam menanggapi tidak mungkin terjadi kejadian seperti ini jika Dishub tegas.
“Ini seakan-akan ada bentuk kesengajaan membenturkan warga masyarakat disana, disisi lain masyarakat yg lahir besar disekitar Pasar Lakessi di singkirkan, yang hanya mencari sesuap nasi di kampungnya sendiri (Lakessi) dengan dalil mereka preman,tapi disisi lain Dishub malah mendatangkan kelompok-kelompok orang dari luar untuk membantu pekerjaan mereka jadi tukang parkir disana,” Kata H Nurtiaty dikutip dari Cyberpare.com pada Kamis 23/4/2020.
Menurut dia, harusnya Dishub merangkul dan memberdayakan mereka-mereka warga sekitaran Pasar Lakessi untuk diberdayakan sebagai tukang parkir yang menjaga kampungnya sendiri.
Lebih lanjut dia mengungkapkan, bahwa sudah beberapa bulan terakhir semenjak Dishub mengambil alih perparkiran di Pasar Lakessi sudah beberapa kali menimbulkan permasalahan.
“Ini menandakan bahwa pihak Dishub tidak pernah memperhatikan dan memikirkan kesenjangan-kesenjangan sosial yang akan terjadi bila salah mengelola dan memberdayakan orang untuk kepanjangan tangan mereka mengatur parkir,” tegas Hj Enge. (*Acha)