iklan banner pemrov sulsel
Banner PDAM Makassar
Banner dprd wajo

Setahun Permohonan Listrik Tak Digubris, Lihat Aksi Warga Bonto Biraeng, Kajang

waktu baca 2 menit
Foto : Warga dusun Ganta dan dusun Kajuara Desa Bonto Mangiring kecamatan Kajang melakukan audens dengan PLN

Bulukumba, Suaralidik.Com – Puluhan warga dusun Ganta dan dusun Kajuara Desa Bonto Biraeng kecamatan Kajang, Senin (21/1/2019)  mendatangi kantor PT. PLN Area Bulukumba.

Kedatangan warga itu dalam rangka audiens terkait jaringan listrik penerangan di 2 dusun tersebut.

Tampak hadir, kepala dusun Kajuara, Baharuddin, aktivis PRD Arfah, ketua forlik Bulukumba Ir. A. Hermansyah Basdam, dan di terima langsung, Asisten Manajer Perencanaan PT. PLN H. Ambo Appe dan Asisten Manajer Transaksi Energi, Suaib.

Kepala dusun kajuara Baharuddin, mempertanyakan terkait permohonan jaringan listrik di 2 dusun tersebut yang sudah di mohonkan setahun yang lalu.

Namun sampai saat ini belum ada realisasi. Dia sangat berharap melalui pertemuan ini ada tindak lanjut dari pihak PT. PLN.

Senada dengan baharuddin, aktivis PRD Arfah juga mendesak PT. PLN, untuk merespon aduan masyarakat dari sisi kemanusiaan dan kesejahteraan. Disisi yang lain dengan adanya jaringan listrik secara legal dari PT. PLN, tentunya akan meminimalisir sambungan jarak jauh (SJJ) yang di sinyalir sebagai bentuk pelanggaran secara tehnik, karena rawan terjadinya kebakaran.

Menyikapi tuntutan para peserta audiens, Asmen perencanaan, H. Ambo Appe merespon positif adanya keluhan masyarakat. Pengaduan ini akan di tindak lanjuti dalam waktu dekat dengan melakukan survei.

Ambon  berharap kepada perwakilan warga untuk bersabar, karena pihak PT. PLN berkomitmen untuk mengaliri listrik di desa – desa.

Di tempat yang sama, Asmen Transaksi Energi Suaib, menghimbau kepada perwakilan masyarakat untuk membuat surat pernyataan pembebasan lahan dan pemangkasan pohon.

Terkadang begitu permohonan direalisasikan dan pembangunan jaringan dikerjakan, ada masyarakat yang tidak mau lahannya di pakai untuk tiang pemancangan serta pohonnya tidak mau di pangkas atau di tebang.(***gun)


Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

perhapmi
perhapmi