Relawan Jokowi Lovers Sambangi Kantor Staf Presiden
Suaralidik.Com – Relawan Jokowi Lovers atau disingkat (RJ Lovers) menyambangi Kantor Staf Kepresidenan (KSP) dan mengadakan pertemuan dengan sejumlah pejabat KSP, Senin (13/8/2018).
Salah satu pejabat KSP yang menerima adalah Burhanuddin Siputu. Kunjungan RJ Lovers ini tidak lain adalah membahas adanya strategi pemenangan Bapak Jokowi dalam Pilpres mendatang. Mereka menyatakan sikap untuk mendukung Presiden Joko Widodo dan calon Wakil Presiden Prof. Dr KH Ma’ruf Amin.
Dalam pertemuan KSP dengan 10 anggota RJ Lovers yang dipimpin Ketua RJ Lovers, Lollytha M Celvita tersebut dibahas berbagai hal. Mulai dari ‘sharing opinion’ sekaligus memberi usulan untuk pasangan capres dan cawapres Jokowi-K.H. Ma’ruf Amin yang akan berkontestasi dalam Pilpres 2019.
Seperti yang dikatakan Ketua RJ Lovers, Lollytha M Celvita bahwa bagi mereka Jokowi-Kiai Ma’ruf amin itu sudah merupakan pasangan yang tepat.
Beberapa usulan yang diajukan yakni Jokowi-Ma’ruf minimal bisa mendekonstruksi atas figur pemimpin di era milenial. Dekonstruksi ini adalah upaya untuk memutus konstruksi lama, mainstream dan sudah baku bahwa seolah-olah pemimpin harus gagah, bergaya berwibawa, cara bertuturnya penuh formalitas, dan semacamnya.
“Jokowi-Kiai Ma’ruf dibayangkan bisa didekonstruksi dan ditawarkan kepada publik milenial sebagai sosok pasangan yang jauh dari kesan tersebut di atas,” kata Lollytha M Celvita.
Menurut dia, Jokowi-Kiai Ma’ruf bisa dikonstruksikan menjadi pemimpin berkesan gaul, antiformalitas, dan bersahabat dengan kekinian. Masyarakat kita akan segera punya pandangan yang berbeda dan permisif ketika harus memiliki pemimpin yang hadir di tengah publiknya dengan mengenakan sarung, sandal kulit, bukan sepatu fantofel yang licin dan mengkilap.
“Inilah gaya informal yang jauh dari keangkeran gaya pemimpin orde baru atau orde formal,” tambahnya.
Selain itu juga, tambah Lollytha, pemimpin yang sesungguhnya dibutuhkan bangsa ini adalah pemimpin yang secara tulus iklas memperjuangkan kepentingan rakyat secara nyata sebagaimana dilakukan Presiden Jokowi.
“Kepemimpinan bukan sekedar bergaya-gayaan dengan mempertontonkan kewibawaan atau formalitas belaka, tetapi bagaimana menjadi seorang pemimpin mengerti harapan rakyat dan mewujudkan harapan rakyat serta memajukan bangsa dan negara” tutupnya. (***KBN)