Puskesmas Rappokalling Laksanakan Pelatihan Dokter Kecil di SDN 67 Rappokalling
Makassar, SuaraLidik.com – Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Makassar, dalam hal ini Puskesmas Rappokalling melaksanakan pelatihan Dokter Kecil (Dokcil) di SDN 67 Rappokalling, Selasa (04/10/2022).
Dalam pelatihan Dokcil tersebut, diikuti 10 siswa dan berlangsung selama 2 hari, mulai tanggal 4-5 Oktober 2022.
Plt Kepala UPT SPF SDN 67 Rappokalling, Marce, S.Pd mengatakan bahwa, pelatihan Dokter Kecil merupakan peserta didik yang memenuhi kriteria dan telah dilatih untuk ikut melaksanakan sebagian usaha pemeliharaan dan peningkatan kesehatan terhadap diri sendiri, teman keluarga dan lingkungannya.
Adapun tujuan program Dokter Kecil, menurut Marce terbagi atas 2, yaitu tujuan umum dan tujuan khusus.
“Untuk tujuan umum yaitu meningkatkan partisipasi peserta didik dalam program Usaha Kesehatan Sekolah (UKS). Sedangkan tujuan khusus yaitu, agar peserta didik menjadi penggerak hidup sehat di sekolah, rumah dan lingkungannya. Serta peserta didik dapat menolong dirinya sendiri, teman, keluarga dan lingkungannya,” ujar Marce kepada Media Suara Lidik.
Selain itu, untuk kriteria Dokter Kecil, ia mengungkapkan siswa kelas 4 dan 5 SD/Madrasah Ibditaiyah dan belum pernah mendapatkan pelatihan Dokter Kecil sebelumnya, berprestasi di sekolah, berbadan sehat, berwatak pemimpin dan bertanggung jawab, berpenampilan bersih dan berperilaku sehat, berbudi pekerti baik dan suka penolong, serta mendapatkan izin dari orang tua.
Sementara tugas dan kewajiban Dokter Kecil meliputi, selalu bersikap dan berperilaku sehat sehingga dapat menjadi contoh buat teman-temannya. Berperan aktif pada kegiatan dalam rangka upaya peningkatan kesehatan di sekolah. Membantu guru dan petugas kesehatan pada waktu pelaksanaan pelayanan kesehatan di sekolah, serta berusaha tercapainya kesehatan lingkungan yang baik di sekolah dan di rumah.
Sedangkan diakhir keterangannya, Marce menyampaikan bahwa, kegiatan Dokter Kecil yaitu membantu petugas kesehatan melaksanakan pelayanan kesehatan di sekolah. Memperoleh pembekalan materi pelatihan. “Misalnya pengenalan tanda-tanda penyakit dan kesehatan lingkungan. Pengamatan kebersihan ruang UKS, warung sekolah (kebersihan ruang kelas dan perlengkapannya),” katanya.
