iklan banner pemrov sulsel
Banner PDAM Makassar
Banner dprd wajo

Menakar Kebijakan Pemerintah Dalam Pembatasan Pasar Dan Aktivitas Warga Sinjai Borong

waktu baca 2 menit
Foto Muh Mansur Pemuda Sinjai Borong

Sinjai, suaralidik.com – Merebaknya penularan corona virus disease 19, yang akrab disebut covid 19 membuat banyak kalangan paranoid, saat ini jumlah kasus yang terjangkit wabah virus covid-19 di seluruh belahan bumi kian hari semakin bertambah.

Meski demikian, sebagai bentuk komitmen dan konsistensi pemerintah yang terus melakukan upaya pencegahan memutus mata rantai penyebaran virus corona.

Pemerintah telah menelorkan berbagai kebijakan strategis yakni, upaya pembatasan gerak di berbagai sektor, baik digolongan sosial, ekonomi, pendidikan, jasa, dan lain sebagainya, kebijakan tersebut dituangkan dalan surat edaran maupun himbauan untuk menerapkan social distancing.

Akan tetapi, meski dengan hadirnya pemerintah dengan berbagai kebijakan yang dikeluarkan untuk memutus mata rantai penyebaran covid 19, namun kebijakan tersebut tidaklah berjalan mulus dan menuai pro kontra dikalangan masyarakat.

Berbagai tanggapan negatif muncul dikalangan masyarakat pelaku usaha, dalam hal ini pedagang, faktor riilnya kebijakan disektor ekonomi dinilai sangat mengkhawatirkan .

Kebijakan penutupan atau pembatasan pasar tradisional oleh pemerintah guna memutus rantai Penyebaran covid-19,dinilai bukanlah solusi cerdas, justru membuat para pedagang banyak yang kecewa dan merasa kebijakan pemerintah itu justru menghilangkan mata pencahariannya yang berdampak kerugian dan kurang terpenuhi kebutuhan hidup masyarakat.

Kebijakan terkait pembatasan transaksi jual beli, sangat mempengaruhi penghasilan para pedagang, barang yang dijajakan tidak terjual habis, celakanya kalau barang yang dijual adalah barang yang mudah rusak atau basi, maka dipastikan pedagang akan mengalami kerugian.

Salah satu contoh adalah kegiatan jual beli barang di pasar bontoe sabtu 10 April 2020, sebelum adanya pembatasan waktu, pasar tersebut terlihat ramai, dan tingginya transaksi jual beli, namun saat ini justru terlihat sepi karena kurangnya animo masyarakat yang datang kepasar untuk belanja kebutuhan hidup.

Lewat kejadian tersebut saya selaku pemuda Sinjai Borong terpanggil untuk membuat tulisan ini sebagai bentuk penyampaian aspirasi warga kepada pemerintah, bahwa masyarakat Sinjai Borong ,khususnya yang berpropesi sebagai pedagang menjerit, bagaimana tidak hasil penjualannya mengalami kerugian, menyikapi situasi ini harusnya pemerintah melahirkan langkah strategis.

Hal yang perlu kami sampaikan bahwa selaku pemuda Sinjai Borong ,tentunya kami punya rasa tanggung jawab moral terhadap warga disekitar untuk menyuarakan harapan – harapannya kepada pihak pemerintah.

Masyarakat Sinjai Borong, sangat berharap adanya kebijakan pemerintah untuk dapat memenuhi kebutuhan warga ditengah terjadinya penurunan daya beli hasil pertanian.

Dengan tulisan ini, tentunya kita sangat berharap agar pemerintah mengambil langka cepat mengatasi masalah ekonomi yang sedang dihadapi masyarakat,dan tetap komitmen dan konsisten pada pencegahan penularan pandemi covid 19.

Penulis: Muh Mansur Pemuda Sinjai Borong


Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

perhapmi
perhapmi