Melalui P5, SMAN 1 Makassar Gelar Kewirausahaan dan Prosesi Pernikahan Adat Bugis
Makassar, SuaraLidik.com – Untuk menumbuhkan jiwa entrepreneur sejak dini, dan melestarikan budaya kearifan lokal, UPT SMAN 1 Makassar menggelar pameran kewirausahaan dan prosesi pernikahan adat Bugis, di halaman SMAN 1 Makassar, Rabu (24/05/2023).
Pada kegiatan hari ini, dihadiri Kepala Cabang Dinas Pendidikan Wilayah I (Makassar-Maros) yang diwakili Kasi SMK, Amran, S.Pd, MM, guru, orang tua siswa, komite dan alumni.
Pelaksana Tugas (Plt) Kepala SMAN 1 Makassar, Andi Fasdilah Saparang, S.Pd, M.Pd mengatakan bahwa kegiatan pameran kewirausahaan dan prosesi pernikahan adat Bugis ini merupakan Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5), yang merupakan salah satu implementasi dari kurikulum merdeka belajar.
Dalam pameran kewirausahaan dan prosesi pernikahan adat Bugis, kami melibatkan seluruh siswa kelas X.

Khusus untuk kewirausahaan, Andi Fasdillah menjelaskan pada hari ini kami menyediakan beberapa aneka kuliner tradisional. Diantaranya pisang peppe, kue baje duri, kue lapis, bolu peca, dadar santan, gogos, kue bolu, barongko, pisang ijo, onde-onde, es pallu butung, kue cucur, sarabba, es poteng, cucuru bayao, kue lumpur, sikaporo, es cendol tawaro, dadar gulung, sanggara balanda dan roko-roko cangkuning.
“Hari ini ada 12 stand dari siswa kelas X yang menyajikan jajanan kue tradisional untuk di tampilkan di pameran kewirausahaan,” ujar Andi Fasdillah kepada Media Suara Lidik.
Sementara untuk prosesi pernikahan adat Bugis, Andi Fasdillah menyampaikan selama 2 minggu anak-anak kami didampingi wali kelas dan fasilitator telah mempersipkan kegiatan ini. “Jadi setiap kelas masing-masing ada tugasnya,” ungkapnya.
Untuk kedua mempelai sendiri, kami melibatkan siswa kelas X. Dimana mempelai laki-laki bernama Muhammad Farel Azzaky yang merupakan kelas X (7) Sedangkan mempelai perempuan bernama Siti Sahrani dari kelas X (11).

Lanjut Andi Fasdillah menjelaskan, dalam prosesi pernikahan adat Bugis hari ini, ada beberapa rangkaian acara, diantaranya Mammanu-manu, Ma’duta, Mappetuada, Mappasili, Mappacci, Khatam Al-Qur’an, Mappenre Botting/Akad, Mappasikarawa/Memohon Doa Restu dan Mapparola.
Demi kelancaran kegiatan, kami juga melibatkan “Wedding Organizer Tetta” untuk terlibat langsung dalam prosesi perkawinan adat Bugis hari ini.
“Tentunya harapan kami dengan adanya kurikulum merdeka dan adanya kearifan lokal, anak-anak kami tetap melestarikan dan mempertahankan budaya. Dan semoga apa yang dilakukan SMAN 1 Makassar juga bisa dilakukan oleh sekolah lain, agar budaya yang ada di Sulawesi Selatan tetap terjaga,” pungkasnya.
