Kadis Pendidikan Sinjai Bantah Jika Politisasi SK Guru Honorer
Sinjai, SuaraLidik.Com – Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Sinjai Drs.H.Syamsuddin umar membatah jika dirinya politisasi SK guru sesuai dengan sangkaan Ketua Umum Gerakan Sinjai Muda (GSM) yakni Nurhidayatullah B. Cottong pada pemberitaan beberapa hari yang lalu.
Sebelumnya, Nurhidayatullah kepada media menyebutkan kalau Isu beredarnya SK tersebut tak serta merta diberikan secara gratis, tetapi diduga memiliki syarat bermuatan politik dan menurut hasil investigasinya pembagian SK yang ditanda tangani oleh Kadis Pendidikan Sinjai kepada calon penerima SK dimintai syarat dengan mengisi sebuah form untuk mendata 10 orang yang kemduian 10 orang tersebut dideteksi menentukan pilihan pada nomor urut berapa pada pemilihan kepala daerah di kabupaten sinjai.
” Apa lagi SK Barter 10 Suara, kalo tidak bisa dapat 10 beng tidak dapatki SK.baru lucunya lagi ini SK tidak di ambil di kantor Dinas Pendidikan atau di UPTD diknas ” ungkap Nurhidayatullah
Baca juga: Pilkada Sinjai Di Duga Politisasi Guru, Ketum GSM : Apakah Memang Tidak Ada Panwaslu di Sinjai ?
H.Syamsuddin umar yang berhasil ditemui media dari suaralidik.com mengungkapkan bahwa dirinya baru tahu ada berita itu setelah membaca media suaralidik.com dan bahkan Ia membantah kalau pemberian SK kepada guru-guru dipolitisasinya.
” itu tidak benar, mengenai SK itu kan harus keputusan dari bupati, tapi kalo seperti ini beritanya aduh…ya ?” Sambung Syamsuddin ” tidak tau kalo gurunya yang bersangkutan sicalon penerima SK itu ” tutur Syamsuddin sambil menatap tajam ke wartawan.
Lebih lanjut dikemukakannya, bahwa dirinya tidak susah untuk ditemui atau dihubungi melalui telpon. ” mengenai saya susah dihubungi itu juga tidak benar setiap tamu yang mau ketemu sama saya tidak pernah menghindar atau sembunyi apa lagi melalui telpon” kemudian disambungnya lagi ” memang sih kemarin malam ada yang telpon saya pakai nomor baru itupun sudah jam 12 malam dan saya sudah tidur pastinya jadi saya tidak angkat, itukan sudah waktu tidur dan bukan waktunya untuk telpon atau mau konfirmasi misalnya,apa lagi inikan bulan puasa” tutup Kadis Pendidikan Sinjai itu.(***A.Basri)