Wabup Lantik Kepala SMP dan Pengawas Sekolah
BULUKUMBA, Suaralidik.Com – Sebanyak 82 kepala SMP dan pengawas sekolah Lingkup Pemerintahan Kabupaten Bulukumba dilantik Wakil Bupati Bulukumba, Tomy Satria Yulianto. Proses pengambilan sumpah berlangsung di Ruang Pola Kantor Bupati Bulukumba, Rabu, (8/8/2018).
Tomy Satria Yulianto mengingatkan kepada kepsek yang dilantik untuk mengemban amanah dan tugas dalam memimpin SMP di Bulukumba. Harus diejawatahkan dalam bentuk kerja-kerja yang positif dalam mengangkat Bulukumba menjadi lebih baik.
“Mungkin ada yang anggap jabatan ini adalah rezeki yang diterima, tapi bagi pemerintah daerah ini adalah tanggungjawab besar, bukan gagah-gagahan atau kepentingan prestise semata. Tapi paling nyata, penting amanah ini bisa dipertanggungjawabkan dengan kerja-kerja nyata yang bermuara pada peningkatan kualitas pendidikan,” ujarnya.
Harapan pemerintah, kata Tomy, kepala sekolah tidak berhitung dari besaran dana bos yang dikelola melainkan memanfaatkan hal tersebut untuk kemajuan di dunia pendidikan.
“Waktunya mi untuk membuktikan saudara-saudari ini adalah orang terbaik dan tepat dalam memimpin. Visi dan misi penyelenggaran pemerintahan dalam pendidikan bisa berjalan dimana driver atau supir adalah anda semua,” ujar Tomy di hadapan para kepala SMP dan pengawas sekolah yang baru saja dilantik.
Kepala Badan Kepegawaian Sumber Daya Manusia (BKPSDM) Bulukumba, Andi Ade Ariadi mengatakan, berdasarkan data sekira 82 orang yang dimutasi Mereka dari kepala sekolah SMP dan pengawas. Sebagian besar tetap menjabat sebagai kepala sekolah hanya saja di sekolah yang berbeda.
Sementara itu, pasca pelantikan Kepsek dan Pengawas, beberapa Kepsek dianulir oleh Bupati Bulukumba. Pasalnya, ada Kepsek yang digeser menjadi guru bantu sementara tahun depan sudah memasuki masa pensiun. Bupati menyarankan agar Kepsek tersebut dipertahankan hingga pensiun.
Pemerhati pendidikan Andi Baliraja dari DPC Lidik Pro Bontobahari mengharapkan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan bersama BKPSDM Bulukumba dalam membuat telaah staf agar tidak membuat blindur pimpinan. “Diharapkan kedua instansi dapat membuat telaah staf paripurna sehingga keputusan mutasi dapat diterima dengan baik,”saran Andi Baliraja. (***iswanto)