banner pemprove sulsel
banner pemkot makassar 2024
iklan PDAM Pemkot Makassar

Terapkan Pembelajaran Berdiferensiasi, SMPN 27 Gelar Pentas Seni dan Budaya

waktu baca 2 menit
Kepala Dinas Pendidikan Kota Makassar, Muhyiddin, Menghadiri Pentas Seni (Pensi), di UPT SPF SMPN 27 Makassar, Jum'at 8 Maret 2024.

Makassar, SuaraLidik.com – Sekolah Penggerak UPT SPF SMPN 27 Makassar, menerapkan pembelajaran berdiferensiasi dengan cara yang asyik dan menyenangkan bagi peserta didik.

Ujian karya akhir mata pelajaran seni budaya dilakukan melalui Pentas Seni (Pensi) yang digelar, Jum’at (08/03/2024) di halaman SMPN 27 Makassar. Kegiatan dibuka oleh Kepala Dinas Pendidikan Kota Makassar, Muhyiddin Mustakim.

Kadisdik Kota Makassar ini hadir dengan gaya kasual dan santai. Muhyiddin mengapresiasi penyelenggara Pentas dan Seni. “Saya berterima kasih kepada guru-guru seni dan guru yang lain. Ini kreasi yang luar biasa,” ujarnya.

Selanjutnya, Muhyiddin memuji kinerja sekolah yang aktif berpartisipasi dalam berbagai event Pemerintah Kota Makassar. “SMPN 27 juga hadir pada saat disaksikan 36 Negara tahun kemarin,” ungkapnya.

Muhyiddin menjelaskan bahwa, pendidikan merupakan salah satu indeks kepuasan masyarakat kota Makassar.

“Saya selaku Kepala Dinas Pendidikan Kota Makassar untuk menjalankan visi dan misi dan program Bapak Wali Kota, terkait dengan revolusi pendidikan semua harus sekolah. Itu harus kami laksanakan,” tegasnya.

Sejalan dengan Kadis Pendidikan, Kepala UPT SPF SMPN 27 Makassar, Nurdin, S.Pd, SH, M.Pd juga memuji kinerja gurunya.

“Guru seni itu ada yang mengembangkan menggambar, ada tari, menyanyi dan juga musik. Itu bisa semua, dan sejalan dengan program pemerintah kota dan dinas pendidikan,” jelasnya.

Pembina kegiatan pensi yang juga guru seni budaya, Andi Hajrah, S.Pd menuturkan bahwa, kegiatan pensi kali ini merupakan presentasi dari hasil proses belajar yang dilakukan oleh peserta didik sekaligus menjadi ujian akhir mata pelajaran seni budaya.

“Ini adalah tugas akhir dengan model projek yang dirancang dan dikelola sendiri oleh peserta didik secara kolaboratif,” ujarnya.

Menurut Hajrah, ujian dengan strategi pensi seperti ini sangat kontekstual dengan pembelajaran berdiferensiasi bagi peserta didik.

“Butuh beberapa minggu persiapan, semua dikelola siswa. Ada pembagian peran, jadi mereka memilih. Ada sebagai panitia, penampil, dan tim pendukung. Kita membimbing saja,” ungkapnya.

Sementara pembina yang lainnya, Alfian Ramdani menyebut lensi kali ini termasuk cukup sukses dilihat dari kemasan, penataan dan jumlah penampil.

“Secara keseluruhan anak-anak kita cukup sukses dan berhasil menghelat sebuah event sekolahan. Total ada 31 penampil dari 11 kelas yang terlibat,” jelas Alfian.

Senada dengan guru, siswa yang terlibat juga mengaku senang. Salah satunya diungkapkan oleh Aisyah yang menjadi MC sekaligus penari.

“Pagelaran tahun ini sangat menarik. Kali ini kita mengambil tema Nusantara dan hasilnya penampilan juga beragam. Sangat dinikmati seluruh penonton,” kata Aisyah yang juga Ketua OSIS ini.


Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

perhapmi
perhapmi