iklan banner pemrov sulsel
Banner PDAM Makassar
Banner dprd wajo

Ribuan Mahasiswa dan Organisasi di Makassar Lakukan Aksi Unjuk Rasa

waktu baca 2 menit
Ribuan Mahasiswa dan Organisasi/Aliansi di Kota Makassar, Melakukan Aksi Unjuk Rasa, di Fly Over Pettarani, Senin 11 April 2022.

Makassar, SuaraLidik.com – Aksi Unjuk Rasa (Unras) pada hari Senin 11 April 2022, yang melibatkan ribuan Mahasiswa dan Aliansi/Organisasi di kota Makassar, dipusatkan di beberapa titik, diantaranya Kantor DPRD Sulsel, Kantor Gubernur Sulsel, Polda Sulsel, Perum Bulog dan Fly Over Pettarani.

Dimana dalam aksi unjuk rasa pada hari ini, terdapat ribuan mahasiswa dari beberapa kampus yang tergabung dalam Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) dan Organisasi/Aliansi yang ada di kota Makassar.

Salah satu Komunitas Gondrong Bersatu yang ikut dalam aksi unjuk rasa, Yayat mengatakan bahwa, hari ini kami turun melakukan unjuk rasa untuk meberikan kartu merah kepada rezim Jokowi-Ma’ruf Amin.

“Kami menganggap kepemimpinan rezim Jokowi tidak mencerminkan apa yang seharusnya mereka lakukan yaitu mensejahterakan rakyat Indonesia, tetapi malah menyengsarakan rakyat Indonesia. Terdapat beberapa contoh yang menyengsarakan rakyat yaitu, kenaikan harga BBM, kenaikan harga bahan pokok, kelangkaan minyak goreng di pasaran dan rencana penundaan pemilu,” jelas Yayat Jenderal Lapangan Komunitas Gondrong Bersatu, kepada awak Media Suara Lidik, Senin siang (11/04/2022).

Selain itu, Muh. Abduh Kordinator Lapangan (Korlap) Kampus LP3i kota Makassar, saat ditemui saat menyampaikan orasi di Fly Over Pettarani mengatakan bahwa, hari ini kami bersama teman-teman mahasiswa dari berbagai kampus yang ada di kota Makassar turun melakukan aksi unjuk rasa untuk memprotes semua kebijakan yang merugikan rakyat Indonesia.

“Kami dari mahasiswa kota Makassar meminta untuk menolak penundaan pemilu tiga periode masa jabatan Presiden Jokowi, dan meminta untuk mengusut tuntas mafia minyak goreng dan lakukan evaluasi kinerja kabinet, serta menjamin ketersediaan dan ketahanan pangan kebutuhan masyarakat, menuntut penyelesaian konflik agraria di Indonesia, dan turunkan rezim otoriter,” tegas Muh. Abduh.


Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

perhapmi
perhapmi