iklan banner pemrov sulsel
Pendidikan

Rayakan Merdeka Belajar, SMPN 27 Makassar Gelar Pesta Karya

waktu baca 2 menit
Kepala UPT SMPN 27 Makassar, H. Nurdin, S.Pd, SH, M.Pd, Saat Memberikan Sambutan di Acara Gelar Karya P5, Jum'at 1 Desember 2023.

Makassar, SuaraLidik.com – Merdeka belajar memberikan kesempatan kepada siswa untuk belajar apa yang mereka sukai dengan cara yang mereka pilih sendiri.

Semangat inilah yang di implementasikan oleh sekolah penggerak UPT SPF SMP Negeri 27 Makassar seperti terlihat pada moment gelar karya Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5), Jum’at pagi (01/12/2023) di halaman sekolah dan panggung SMPN 27 Makassar.

Ratusan artefak hasil pembelajaran berupa poster, mind map, karya ilustrasi, komik strip, dan dokumentasi projek peserta didik, dipajang rapi sepanjang dinding kelas bahkan menjadi background panggung pementasan.

Puluhan tanaman obat yang baru tumbuh kisaran dua minggu dalam polybag juga dipajang rapi. Tak lupa jejeran kanddaro (tempurung kelapa) yang biasa digunakan dalam permainan tradisional lari kaddaro juga menjadi hiasan panggung.

Semester ganjil ini SMPN 27 Makassar memang menyelenggarakan empat projek bagi peserta didik dari tiga tema berbeda. Projek-projek yang dimaksud adalah tema gaya hidup berkelanjutan dengan topik ‘sampahku tanggung jawabku’ dan ‘tanaman obat sekolah (Tosa)’. Tema bangunlah jiwa raganya dengan topik ‘handball sehat, sportif dan berprestasi’ serta tema kearifan lokal dengan topik ‘permainan tradisional lari kaddaro’.

Kepala SMPN 27 Makassar, H. Nurdin, S.Pd, SH, M.Pd, yang membuka kegiatan ini meyampaikan apresiasinya dan mengajak siswa untuk terus melakukan hal-hal positif disekolah.

“Jangan selalu menghina teman-temannya, jangan membulli dan seterusnya, ada persoalan-persoalan di sekolah itu juga tidak bisa langsung melapor orang tua, disini ada wali kelasnya,” jelas H. Nurdin.

Sementara Syafri Hursyasya, Pengawas Dinas Pendidikan Kota Makassar yang juga turut hadir dalam event ini menegaskan bahwa hasil yang diharapkan dari projek P5 bukan hanya sekadar apa yang terpajang saat itu.

Menurutnya, output yang diharapkan dari projek adalah karakter peserta didik. “Apa yang ingin dicapai saat ini bukan hanya apa yang terpajang, tetapi terkait diri anak anakku sendiri, terkait pemahaman dari projek yang telah dilaksanakan,” ujar Syafri.

Selain gelar karya artefak hasil pembelajaran, peserta didik juga tampil memukau melalui berbagai pementasan. Diawali dengan penampilan dari kelas VIII.9 yang membawakan lagu Indonesia Raya dengan kreasi musik dari pianika, ember cat bekas, tutup panci, sendok dan botol. Disusul penampilan sendratari semi kolosan bertema merdeka belajar dari ekskul PMR dan OSIS. Juga tari kreasi, dance dan nyanyi solo.

Tampil pula beberapa kelompok dari kelas IX yang membawakan tarian-tarian nusantara seperti tari kecak dari Bali. Menariknya penampilan ini sekaligus menjadi ujian praktik seni budaya bagi mereka. Selain pentas ada pula yang memilih ujian dengan menggambar.

“Ada 117 peserta didik yang memilih ujian dengan menggambar komik strip bertema lingkungan,” jelasnya.


Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Exit mobile version