BULUKUMBA, Suaralidik.com – Peringatan Hari Ulang Tahun Tentara Nasional Indonesia (HUT TNI) ke-72 di kabupaten Bulukumba diwarnai dengan pementasan drama kolosal dengan oleh aparat jajaran Kodim 1411 Bulukumba. Kamis (5/10/17).

Persembahan drama kolosal itu diberi judul “Setia Hingga Akhir”, disutradarai oleh Budayawan Bulukumba AM Darsyaf Pabotinggi. Alur cerita drama kolosal tersebut berkisah perjuangan heroik Pahlawan Nasional Robert Wolter Mongisi (RWM) yang dieksekusi mati oleh tentara Belanda.
Saat Kemerdekaan Indonesia diproklamasikan, Mongisidi berada di Makassar. Namun, Belanda berusaha untuk mendapatkan kembali kendali atas Indonesia setelah berakhirnya Perang Dunia II. Mereka kembali melalui NICA (Netherlands Indies Civil Administration/Administrasi Sipil Hindia Belanda). Mongisidi menjadi terlibat dalam perjuangan melawan NICA di Makassar.
Pada tanggal 17 Juli 1946, Mongisidi dengan Ranggong Daeng Romo dan lainnya membentuk Laskar Pemberontak Rakyat Indonesia Sulawesi (LAPRIS), yang selanjutnya melecehkan dan menyarang posisi Belanda. Dia ditangkap oleh Belanda pada 28 Februari 1947, tetapi berhasil kabur pada 27 Oktober 1947. Belanda menangkapnya kembali dan kali ini Belanda menjatuhkan hukuman mati kepadanya. Mongisidi dieksekusi oleh tim penembak pada 5 September 1949. Jasadnya dipindahkan ke Taman Makam Pahlawan Makassar pada 10 November 1950.
Persembahan tersebut dilaksanakan setelah upacara peringatan HUT TNI ke-72 yang berlangsung di Markas Kodim 1411 Bulukumba, Jalan Kusuma Bangsa, Caile, Ujungbulu, Bulukumba. Hadir selaku inspektur upacara Bupati Bulukumba, A.M. Sukri Sappewali yang juga merupakan Purnawirawan TNI.
Usai membacakan amanat Panglima TNI, A.M Sukri mengatakan kekuatan TNI bersandar pada rakyat merupakan bentuk aplikasi pertahanan semesta yang melibatkan seluruh potensi bangsa untuk turut serta bela negara. Kedekatan TNI-Rakyat adalah inti dan pusat kekuatan dari sistem pertahanan semesta yang kita anut.
“Selama ini TNI telah dan akan terus memberikan sumbangsinya kepada bangsa dan negara, baik melalui operasi militer untuk perang, ataupun operasi militer selain perang,” kata Purnawirawan TNI berpangkat Kolonel itu seperti saat membacakan amanat Panglima TNI Jenderal TNI Gatot Nurmantyo.