OTT, Masyarakat Kecewa Dengan Kapolres Bulukumba
BULUKUMBA, Suaralidik.com – Masyarakat Kabupaten Bulukumba merasa kecewa dengan kinerja Kepala Kepolisian Resort (Kapolres) Bulukumba, yang saat ini dijabat oleh AKBP Muh Anggi Naulifar Siregar. Betapa tidak, masyarakat yang hendak bertemu dengan kapolres mengugkapkan sangat susah ditemui, bahkan beberapa awak media juga menuturkan hal tersebut.

Idil Akbar Misalnya, warga Kelurahan Caile, Kecamatan Ujung Bulu, kabupaten Bulukumba ini, mengungkapkan saat dirinya mengunjungi Mapolres, Kapolres tidak ingin ditemui padahal maksud Idil yang juga merupakan ketua Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI) Bulukumba ini hendak melaksanakan Audience pada Jumat (4/8/17), mempertanyakan beberapa isu yang berkembang dan ramai dibahas publik terkait kinerja Kapolres, dari segi pemberantasan narkoba hingga penuntasan kasus korupsi.
“Isunya sekarang, masyarakat lagi ramai membicarakan tentang Operasi Tangkap Tangan (OTT) yang katanya dilakukan pihak kepolisian, tentu kita ingin mempertanyakan ini, agar menghindari hal negatif di Polres kalau memang itu tidak benar,” kata Idil yang ditemui di salah satu warkop. Jumat (4/8/17).
Kekecewaan lain juga datang dari Muh Darwis, warga Keluarahan Kalumeme, Kecamatan Ujung Bulu ini juga merasa kecewa dengan Kapolres yang sangat susah untuk terbuka di masyarakat. Bahkan, Sekertaris Jendral Lidik Pro Rakyat Nusantara itu membandingkan kinerja Kapolres sebelumya dengan saat ini.
Sebagaimana Kapolres sebelumnya, yang dijabat AKBP Kurniawan Affandi sangat sinergi dengan masyarakat, LSM, dan Awak Media soal keterbukaan informasi.
“Banyak dari masyarakat kita merasa kecewa, itu bisa ita lihat di warkop-warkop harusnya Kapolres sigap dalam hal ini, jangan tahunya nangkap obat-obat daftar G saja,” kata Darwis.
Terlebih saat ini, lanjutnya ada isu yang heboh di publik terkait adanya OTT salah satu PNS Bulukumba terkait pengerjaan proyek.
“Jadi kita hanya menyampaikan apa yang ribut dimasyarakat untuk dijawab kemudian oleh Kapolres. Soal OTT ini, itu sudah jadi rahasia umum yang harusnya tak lagi ditutupi,” tandasnya.
Hal itu juga terlihat di Media Sosial yang kemudian banyak masyarakat mempertanyakan terkait OTT, hingga menjadi istilah yang diplesetkan. (*)