Momen Ramadhan, Anhar Rahman dan Pengurus DPD PAN Bulukumba Beri Santunan Kepada Ibu Mansaeni
Bulukumba, suaralidik.com – Anhar Rahman beserta pengurus DPD PAN Bulukumba berbagi resky kepada salah satu kaum duhafa bernama ibu Mansaeni yang tergolong kurang mampu, Minggu (3/6/2018)
Kegiatan sosial ini berawal dari postingan salah satu warga net yang memviralkan dan mengisahkan seorang janda tua yang hidup sebatang kara di pondok yang nampak tak layak huni mirip “maaf” kandang ayam dengan ruang 2 x 2 meter persegi.
Baca juga: Miris, Begini Kondisi Tempat Tinggal Ibu Mansaeni di Bulukumba
Minggu (3/6) sekitar pukul 03:55 Wita, Anhar Rahman fungsionaris DPD PAN BULUKUMBA bersama dua pengurus harian Yakni Hamzar Hamirung Datu dan Samsir Niko Zoni serta satu pengurus DPC PAN Andi Yatop menyambangi rumah ibu Mansaeni yang tinggal di kampung Bukkacoco, Dusun Ponci, Desa Polewali, Kecamatan Gantarang, Kabupaten Bulukumba Sulawesi Selatan.
Hasil bincang-bincang Anhar Rahman dan pengurus DPD PAN Bulukumba dengan warga setempat, diketahui bahwa Mansaeni tinggal dan menumpang diatas lahan tanah ponakannya sendiri dan menempati pondok reok dari batang bambu beratap rumbia yang sudah mulai lapuk.
Mansaeni mengalami gangguan pendengaran sehingga yang banyak menjawab pertanyaan seputar kondisi yang dialami oleh Mansaeni, kebanyakan warga yang ikut berbincang bersama kami dan rombongan.

Lebih jauh warga menuturkan bahwa mansaeni telah menikah sebanyak 3 kali, dan memiliki 2 orang anak yakni laki-laki dan perempuan yang keduanya juga telah berkeluarga. Kedua anaknya yang berada jauh dari Mansaeni ini diketahui oleh warga tak pernah sekalipun ada diantara anaknya yang datang memberi bantuan atau bahkan sekedar menengok pun tak pernah sama sekali tutur salah satu warga.
Kurang lebih sepuluh Tahun sejak ditinggal pergi oleh laki-laki atau suami ketiga Mansaeni hidup berpindah-pindah dan ia juga dikenal rajin bekerja apa saja seperti ikut pontong padi saat ada petani yang memanen dan memanggil tuk potong padi disawah, dan terkadang ikut membuat batu bata dan lain-lain yang penting halal katanya sambil mengusap air matanya.
Diumur yang sudah senja berkisar usia 67 Tahun ini, Mansaeni seharusnya banyak beristirahat, dan menghabiskan waktunya bersama cucu-cucunya, namun karena takdir Allah sehingga kita semua yang masih bisa berbagai dan bersyukur dapat membantu sedikit untuk meringankan beban hidup Mansaeni terutama di Bulan Suci Ramadhan ini.
Anhar Rahman yang juga putra Gantarang begitu ibah melihat kondisi Mansaeni dan saat menyerahkan bantuan beras, telur, indomie, biskuit, sirup, dan juga beberapa lembar uang. Begitu menyayat hati dan sangat pilu menyaksikan kondisi ini disaat sebelum rombongan pulang meninggalkan pondok Mansaeni, Anhar Rahman berjanji akan datang memberikan bantuan ala kadarnya setiap bulan dan bahkan Mansaeni ditawarkan untuk tinggal bersama keluarga Anhar Rahman, namun Mansaeni masih enggan dan mungkin rasa malu-malu mengiyakan tawaran itu, karena Ia memang kelihatan tegar dan nampak sangat mandiri meski keadaan pahit getir.
Rombongan DPD PAN Bulukumba mengajak khususnya kepada pemerintah dan juga para dermawan untuk dapat berbagi bersama orang-orang yang senasib dengan Mansaeni. Semoga kita pekah terhadap kondisi sosial disekitar kita, sehingga kita secara bersama-sama dapat membangun kehidupan positif dalam bermasyarakat di Butta Panrita lopi yang sama-sama kita cintai, demikian harap Samsir Niko Zoni atau yang akrab disapa Bung Zoni ini. (***SNZ/BCHT)