Mengharukan, Ini Komentar Pelatih Ranieri Pasca Pemecatan Dirinya
Lidik Liga Inggris – Perjalanan Claudio Ranieri dengan Leicester City harus kandas di musim ini. Tropi Liga Inggris dan gelar Pelatih Terbaik FIFA tidak menyurutkan pemecatan dirinya.
Ranieri pun memberikan komentarnya terkait keputusan manajemen Leicester usai pemecatan dirinya. Ranieri mengaku bahwa dengan keputusan tersebut, membuat mimpinya melatih Leicester dalam waktu yang lama telah berakhir.
“Kemarin mimpi saya mati. Setelah euforia musim lalu sebagai juara Premier League, saya berharap bertahan bersama Leicester City, klub yang saya cinta, selalu. Sayangnya tak terwujud. Saya ingin mengucapkan terima kasih untuk istri saya Rosanna dan seluruh keluarga saya yang terus memberikan dukungan selama saya di Leicester,” ucap Ranieri, seperti dikutip dari BBC Sports, Sabtu (25/2/2017).
“Terima kasih juga untuk Paolo dan Andrea yang menemani saya dalam perjalanan luar biasa ini. Untuk Steve Kutner dan Franco Granello [agen Ranieri] yang memberikan kesempatan pada saya menjadi seorang juara,” sambungnya.
“Terima kasih banyak pada Leicester City FC. Petualangan ini luar biasa dan akan terus saya ingat. Terima kasih untuk semua jurnalis dan media yang menikmati dalam melaporkan cerita hebat dalam sepakbola.”
“Terima kasih dari dalam hati untuk semua orang di klub, semua pemain, staf, dan semua orang yang menjadi bagian terhadap apa yang kami capai. Tapi khususnya untuk para suporter. Kalian menyimpan saya dalam hati sejak hari pertama dan mencintai saya. Saya juga cinta kalian,” tutup pria asal Italia itu.
Pemilik Leicester, pengusaha dari Thailand Vichai Srivaddhanaprabha meminta semua pihak untuk menghormati keputusannya memecat Ranieri.
“Kami sudah melakukan yang terbaik, masalahnya tak cuma satu, mungkin ada sejuta hal yang bisa kita lakukan agar klub bertahan. Hormati keputusan saya,” kata Srivaddhanaprabha.
Managemen the Foxes memutuskan untuk memecat Ranieri setelah performa buruk Leicester yang menukik tajam dan musim ini mereka lebih banyak berada di sekitar zona degradasi. (*)
Tinggalkan Balasan Batalkan balasan