Mari Kita sikapi secara bijak wacana Penutupan Planet
Parepare, suaralidik.com — Issu kerusuhan di Planet Pool berbuntuk panjang, dengan turunnya Walikota Parepare sidak tempat hiburan tersebut.
Buntut dari penulisan media Online dan beberapa orang-orang tidak bertanggung jawab dalam penulisannya di Medsos mengakibatkan adanya penilaian yang salah pada tempat hiburan seperti Planet Pool.
Sesuai hasil investigasi LIDIK PRO Parepare, yang di lakukan ketua Investigasinya Ismail Waru, pada kerusuhan ini sepertinya dibesar-besarkan oleh orang-orang uang bergelut di dunia media online yang sepemuhnya tidak sesuai fakta yang terjadi. “saya sayangkan, teman-teman membesar-besarkan kejadian saling lempar botol saat tutupnya acara, dengan pemberitaan banjir darah di planet, ada penikaman yang di iyakan Camat Bacukiki Barat, ini menandakan tidak profesionalnya insan media dan banyaknya insan Facebooker yang penyebar hoaks”ungkapnya.
Disisi lain, warga menyayangkan bila tempat hiburan ini di tutup, “kalau Planet Pool tutup, kasihan warga disini dan pedagang tengah malam di Parepare. Karena pengunjung Planet Pool lah yang meramaikan warung-warung di Parepare di tengah malam” urai Umar. “Planet juga, rajin bagi-bagi sembako untuk warga setempat, bagi warga tidak mampu dan ini diketahui ibu Lurah”. Ungkap warga cappagalung ini.

Konfirmasi suaralidik.com, dengan Owner Planet Pool yang diwakilkan Thohad Hasli lewat HP, menyayangkan adanya insiden saling lempar diantara pengunjung dan sangat menghargai semua pihak dalam keberadaan Planet Pool yang sudah 13 tahun di Parepare, dan siap serta ikhlas menerima keputusan Pemerintah bila nantinya Planet Pool ditutup, “planet Pool sudah 13 tahun berada di Parepare, dan kalau pun ada intruksi tutup dari Pemerintah Kota, kami siap. Karena dari awal Owner Planet sudah menginginkan untuk menutup tempat hiburan ini sebab tidak dinamis lagi sebuah tempat hiburan berdiri lebih dari 5 tahun, namun beliau mempertimbangkan Kondisi karyawan dan juga melihat Kota Parepare tanpa hiburan sekelas Planet Pool” jelas beliau yang juga Pengawas dalam Manajemen Planet Pool.
“saya berharap kejadian ini disikapi dengan bijaksana, dan tidak mendengar issu yang sipatnya hoaks, karena kami dalam beroperasinya, selalu berusaha memenuhi segala bentuk syarat dan peraturan di Kota Parepare, dan tentu sebuah pertimbangan baik dengan keberadaan sebuah tempat hiburan dalam wilayah Kotamadya”. Lanjutnya.

A.R.Arsyad, SH., menyayangkan bila nantinya Planet Pool ditutup, “Planet Pool itu, aset Kota Parepare. Sangat sulit ada hiburan seperti ini dalam Kota sekelas Kota Parepare, dan ingatki ini Kotamadya bukan Kabupaten, dan mengajak investor menanamkan modal dalam satu daerah itu, sangat sulit” tutur Ketua LIDIK PRO ini. “setahu saya, Owner Planet Pool itu sudah membangun Planet Sinema di Kabupaten Bone dan akan diresmikan pada Oktober ini, bahkan siap membangun Mall di Kabupaten Pinrang dengan persiapan lahan 27 Hektar. Dan pemerintah seharusnya menggalang investor, bukan mendepaknya” tuturnya. (AD).
