Kini Giliran Polres Sinjai dan Lidik Pro Bertandang ke Gubuk Reok Kakek Nasir
Sinjai, suaralidik.com – Paska Kunjungan Camat Sinjai Tengah bersama rombongan, kini giliran Polres Kabupaten Sinjai melalui Kapolsek Sinjai Tengah Akp. Sunyoto S.Sos dan Dewan Pimpinan Daerah Lidik Pro DPD Kabupaten Sinjai bertandang ke gubuk reok Kakek Nasir (67) yang terletak di Dusun Bua Desa Baru Kecamatan Sinjai Tengah pada Senin (29/6/2020) siang.

Sebelumnya diberitakan, Camat Sinjai Tengah Muh.Jufri S.Sos bersama Kasi Pembangunan dan Pemberdayaan Masyarakat A.Asda K, S.Sos, Pol PP Kecamatan, dan Bhabinsa 03 Sinjai Tengah Sertu A.Tahmil bertandang ke gubuk reok Kakek Nasir pada Selasa (23/6/2020) kemarin.
Baca Juga : Camat Sinjai Tengah Bertandang Ke Gubuk Reok Kakek Nasir
HUT Bhanyangkara ke-74, Polres Sinjai Bantu Kakek Nasir
Wujud kepedulian terhadap sesama dan dalam rangka memperingati HUT Bhayangkara ke 74, melalui Kapolsek Sinjai Tengah Akp. Sunyoto S.Sos, Polres Sinjai juga memberikan bantuan sosial terhadap Kakek Nasir yang dikabarkan belum tersentuh bantuan dari pemerintah.
Pantauan media, Bantuan berupa sembako diserahkan Sunyoto kepada Ani (45) istri Muh.Nasir.
“Kakek Nasir ini bisa dikatakan hidup di bawah garis kemiskinan dan sangat layak untuk diberikan bantuan, minimal meringankan kebutuhan sehari-harinya,” kata Sunyoto.
Untuk keluarga kakek Nasir, Sunyoto berpesan agar tetap sabar dalam menjalani hidup ini, jangan lupa berusaha dan terus berdoa kepada yang maha kuasa agar dilimpahkan kemudahan rejeki.
Sekertaris Lidik Pro Kabupaten Sinjai A.Basri yang turut langsung dalam kunjungan itu menilai kehidupan Kakek Nasir ini memang sangat miris dan memperihatinkan, ironsinya Ia luput dari perhatian pemerintah desanya.
Menurut Andi Basri, Selama 3 tahun terakhir, Kakek Nasir bersama istri dan kedua anaknya hanya numpang tinggal di salah satu lokasi perkebunan milik warga.
“Kami sudah banyak mendengar cerita dan keluhan langsung dari Kakek Nasir, Bahkan mereka ini belum dapat perhatian dan bantuan apapun dari pemerintah desanya,” ungkap Andi Basri.
Diketahui Untuk menghidupi keluarganya, Kakek Nasir dengan nama lengkap Muh.Nasir ini hanyalah seorang pekerja buruh bangunanyang harus banting tulang kesana kemari mencari pekerjaan selaku buruh harian.
Kakek Nasir harus membayar Rp 25 ribu untuk biaya penerangan listrik terhadap tetangganya. Sementara itu, Istrinya mengurus kedua anaknya sembari mengumpulkan kayu bakar untuk kebutuhan memasak setiap harinya.
Lidik Pro Pertanyakan, Mengapa Kakek Nasir Tidak Menerima BLT dari Dana Desa

Ditengah pandemi covid-19, pemerintah menggelontrakan dana ratusan trilliun untuk bantuan sosial seperti Bantuan Langsung Tunai dari Dana Desa (BLT-DD) sebesar Rp 600 ribu untuk penerima manfaat serta bantuan sosial (Bansos) lainnya namun ironisnya Kakek Nasir ini justru tidak terdaftar sebagai penerima manfaat atas bantuan pemerintah itu.
Jangankan Bansos khusus ditengah pandemi, Kakek nasir pun juga tidak terdaftar sebagai penerima manfaat BPNT (Bantuan Pangan Non Tunai) yang sebelumnya disebut sebagai PKH.
Lidik Pro sebelumnya mempertanyakan kepada Kepala Desa Baru Abd.Majid dan Sekertarisnya terkait BLT DD untuk kakek nasir namun kabarnya nama Kakek nasir tidak muncul sebagai penerima BLT-DD.
“Kami telah mendata warga kami untuk calon penerima BLT waktu itu namun yang kami herankan kok bisa nama Muh.Nasir tidak muncul atau tidak terdaftar,” kata Abd Majid yang ditirukan Andi Basri. (*)