Sinjai, suaralidik.com – Salah satu sistem yang mampu membantu ekonomi secara desentralisasi adalah sistem ekonomi kerakyatan, Ekonomi kerakyatan yang berlandaskan pada kekuatan ekonomi rakyat bisa diwujudkan melalui Koperasi Unit Desa (KUD).
Baca Juga : Ketua Umum PUSKUD SulSel Menghadiri RAT 2019 KUD Mina Lappa Sinjai
Dalam konteks ekonomi kerakyatakan atau demokrasi ekonomi, kegiatan produksi dan konsumsi dilakukan oleh semua warga masyarakat dan untuk warga masyarakat, sedangkan pengelolaannya di bawah pimpinan dan pengawasan anggota masyarakat sendiri.
Selain salah satu bentuk tanggung jawab, manuver-manuver konkret sebagai upaya mewujudkan ekonomi kerakyatan melalui koperasi harus terus dilakukan secara reguler dan berkesinambungan.
Hal ini diungkapkan Ketua Umum Puskud Sulsel Nirwan Arifuddin SH dalam sambutannya dalam Rapat Anggota Tahunan (RAT) 2019 KUD Mina Lappa di kabupaten Sinjai pada Sabtu (15/2/2020).

Selain itu, Nirwan yang aktif menghadiri kegiatan RAT KUD di provinsi Sulawesi selatan juga memaparkan secara eksplisit hubungan koperasi dengan ekonomi kerakyatan.
Menurutnya, kegiatan RAT KUD Minasa lappa adalah salah satu manuver konkret sebagai upaya mewujudkan ekonomi kerakyatan dalam kehidupan masyarakat di Sinjai.
” ini adalah salah satu contoh manuver konkret yang dilakukan PUSKUD Sulsel, Dinas Koperasi Kabupaten Sinjai serta KUD Minasa Lappa dalam mewujudkan ekonomi kerakyatan,” jelas Nirwan.
Di tempat yang sama, Kepala Bidang Dinas Koperasi Kabupaten Sinjai Nur Syam Tahir menyebutkan, RAT KUD di Kabupaten Sinjai rutin dilakukannya selama 13 tahun.
Bahkan Ia berharap, Koperasi kabupaten sinjai terhindar dari praktek-praktek rentenir yang sangat merugikan masyarakat.
Pengurus koperasi mampu menunjukkan kepada masyarakat pentingnya koperasi dan keuntungan-keuntungan menjadi anggota koperasi.
” Saya selaku kabid koperasi, kiranya dapat meningkatkan usahanya dan mengaktifkan kerja sama anggota dan agar bisa lebih maksimal dari tahun sebelumnya, semoga koperasi kedepan lebih eksis dan terhindar dari rentenir,” harap Nur Syam Tahir. (*BASRI)