Karena Kekurangan Dokter, Puskesmas Gattareng Kembali di Keluhkan Pasien
Bulukumba, Suara Lidik – Salah satu wujud nyata penyediaan layanan publik di bidang kesehatan adalah dengan keberadaan pusat pelayanan kesehatan masyarakat (Puskesmas). Tujuan utama keberadaan Puskesmas adalah menyediakan layanan kesehatan yang bermutu untuk masyarakat, namun tidak untuk Puskesmas Gattareng yang saat ini menuai keluhan dari beberapa pasien karena terbatasnya ketersediaan dokter. Seperti yang dikeluhkan Muhaemina (29) warga Desa Bontoraja, Kec. Gantarang, Kab. Bulukumba pada wartawan suara lidik, Jumat (29/04/2017).

Kepada suara lidik Muhaemina menyampaikan keluhannya bahwa ia tidak merasa puas melakukan pemeriksaan kesehatan di Puskesmas Gattareng, pasalnya karena disana (di puskesmas batuara) terkadang tidak ada dokter, yang ada hanya perawat yang melakukan pemeriksaan kepada pasien.
“Bagimanaki mau puas pak, kalau perawatji yang periksaki, sementara peran perawat kita semua tauji kalau hanya mampu memberikan perawatan berdasarkan diagnosa dokter” Tuturnya dengan sedikit nada kesal.
Muhaemina juga mengatakan bahwa dokter yang ada di Puskesmas Gattareng sudah tidak ada ditempat pada sore hari, sehingga yang melakukan penanganan medis hanya perawat.
Kepala Puskesmas Gattareng Suciati Kadengkang, SKM saat dikonfirmasi wartawan suara lidik, Sabtu (29/04/2017) melalui telepon seluler membenarkan bahwa sampai saat ini Puskesmas Batuara memang kekurangan tenaga dokter yang ada hanya ada satu dokter yang bertugas, Sehingga memang berpotensi menuai keluhan dari beberapa pasien.
“Insya Allah kami akan membenahi pelayanan kami, terkait persoalan penambahan tenaga dokter pada dasarnya kami sudah bersurat untuk pengajuan penambahan tenaga dokter, namun sampai saat ini memang belum ditanggapi, tapi insya Allah permasalahan ini kami akan benahi” Kata Suciati kepada wartawan suara lidik.
Selain pelayanan, beberapa pasien yang sedang menjalani perawatan rawat inap juga mengeluhkan tidak adanya sarana Musallah untuk keluarga pasien yang ingin melaksanakan ibadah.
“Saya rasa keberadaan Musallah juga perlu disiapkan di Puskesmas khususnya bagi Puskesmas yang melakukan perawatan rawat inap, kasian kan jika kita mau melaksanakan ibadah shalat harus keluar lagi cari masjid, sementara diruanganki mau shalat tempat juga tidak memadai karena ruangan sempit” Tutup Muhaemina. (Iswanto/red)