iklan banner pemrov sulsel

Ini Cerita Pasien Positif Covid-19 Kabur Lewat Plafon Rumah Sakit

waktu baca 4 menit
Foto: Potret plafon kamar mandi RS yang dijebol pasien Corona (dok. Istimewa)

Palembang – Seorang pasien positif virus Corona (COVID-19) berinisial ND (25) yang masih status positif covid-19 melalui Swab Test di Sumatera Selatan (Sumsel) kabur dari rumah sakit dengan cara menjebol plafon RSUD Talang Ubi.

Ketua Gugus Tugas Penanggulangan COVID-19 Pali, Junaidi Anuar mengatakan kalau ND diketahui kabur dari rumah sakit ketika hendak dilakukan swab test yang kedua karena tes swab pertama yang dilakukan pada 29 Mei 2020, pasien itu dinyatakan positif COVID-19.

“Benar, ada pasien COVID-19 yang dirawat di RSUD Talang Ubi kabur kemarin pagi. Ia menjebol atap kamar mandi rumah sakit,” kata Ketua Gugus Tugas Penanggulangan COVID-19 Pali, Junaidi Anuar, saat dimintai konfirmasi, Kamis (18/6/2020).

Pasien inisial ND itu masih sedang dalam upaya pencarian, Tim satuan gugus covid-19 bahkan sudah mendatangi keluarga ND namun belum diketahui juga keberadaanya.

“Status kabur masih positif COVID-19. Kita sudah datangi pihak keluarga juga, tetapi sampai saat ini belum diketahui ke mana,” katanya.

Junaidi berharap pasien tersebut bisa kembali dan melapor ke pihak rumah sakit. Menurutnya, hal tersebut perlu dilakukan untuk mencegah penularan Corona.

Direktur Utama RSUD Talang Ubi, dr Fitri, mengatakan pasien ND kabur diduga karena takut dirujuk ke Palembang. Pasien itu disebut berstatus orang tanpa gejala (OTG).

“Pasien ini sudah dirawat sejak 1 minggu lalu. Rencananya kemarin mau tes swab kedua, tapi sudah tidak ada lagi di kamar,” kata Fitri.

Pasien ND, kata Fitri, masih terlihat ada di dalam kamar pada Rabu (17/6) sekitar pukul 06.45 WIB. Namun sekitar pukul 07.00 WIB saat petugas mengantar makanan, pasien sudah tak ada lagi.

“Pukul 06.45 WIB itu petugas masuk antar teh jahe masih ada di kasur. Selanjutnya pukul 07.00 WIB antar sarapan sudah tidak ada di kasur, tapi pintu kamar mandi dalam keadaan tertutup dari dalam,” katanya.

Karena berpikir pasien ada di dalam kamar mandi, petugas meninggalkan makanan di meja. Sekitar pukul 10.00 WIB petugas pun kembali masuk untuk tes swab.

“Pukul 10.00 WIB petugas masuk lagi mau swab kedua. Tapi masih nggak ada dalam kamar dan kamar mandi didobrak, ternyata atap sudah jebol dan pasien tidak ada lagi,” kata Fitri.

ND diketahui kabur karena takut dirujuk ke Palembang. Pihak RSUD sudah mendatangi keluarga ND.

“Pasien ND ini hasil swab positif COVID-19. Kami sudah cari dan temui pihak keluarga pasien, kata keluarga takut akan dirujuk ke Palembang,” terang Dirut RSUD Talang Ubi, dr Fitri kepada wartawan, Kamis (18/6/2020).

Padahal, lanjut Fitri, pasien itu belum tentu dirujuk ke rumah sehat Jakabaring. Sebab, rumah sehat di Pali dan RSUD masih cukup menampung pasien positif COVID-19.

“Itu baru wacana bakal dirujuk karena ND berstatus OTG, tapi harus ada persetujuan juga dari pasien. Apalagi rumah sehat kita dan RSUD masih bisa menampung meski terus ada penambahan kasus,” katanya.

Setelah ND kabur, Fitri mengimbau keluarga dan masyarakat memberi kabar jika melihat keberadaan ND. Apalagi ND kabur dalam kondisi berstatus pasien positif COVID-19.

“Kita khawatir akan terjadi penularan. Jadi kami imbau untuk kembali agar mendapat perawatan sampai sembuh,” katanya.

Sementara itu, Kapolres Pali AKBP Yudhi Suhariadi menyebut pihaknya bersama gugus tugas telah melakukan pencarian. Termasuk memberikan imbauan kepada keluarga dan kerabat dekatnya.

“Sekarang masih kita cari, keluarga sudah kita temui untuk diimbau. Karena ini juga demi kebaikan dan kesehatan pasien,” kata Yudhi.

ND hingga kini belum ditemukan. Petugas masih mencari keberadaan ND.

“Belum ditemukan sampai sekarang, kami masih cari ND,” kata Ketua Gugus Tugas Penanganan COVID-19 Pali, Junaidi Anuar kepada detikcom, Jumat (19/6/2020).

Junaidi mengatakan pihaknya telah melakukan berbagai upaya agar bisa menemukan ND. Termasuk melakukan upaya pendekatan dengan keluarga pasien positif COVID-19 tersebut.

“Masih pendekatan dulu dengan keluarga pasien. Yang jelas sampai saat ini belum ada titik terang keberadaan pasien,” ujarnya.

Untuk pencarian, Junaidi mengaku sudah berkoordinasi dengan Satpol PP, TNI dan pihak kepolisian. Hal ini untuk mencageh terjadinya penularan dari pasien ND.

“Kami sudah koordinasi. Mudah-mudahan cepat ditemukan untuk dirawat, ini semua demi kebaikan si pasien dan masyarakat,” tuturnya.


Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Exit mobile version