iklan banner pemrov sulsel
Pemerintahan

Ikuti Rakornas TPKAD 2021, Danny Siap Bersinergi Dengan Program OJK

waktu baca 2 menit
Wali Kota Makassar Ir. Moh. Ramdhan Pomanto, Saat Mengikuti Rakornas TPKAD 2021 Yang Diselenggarakan Oleh OJK Secara Virtual, Dalam Rangka Meningkatkan Akses Layanan Keuangan dan Tim Percepatan Akses Keuangan Daerah, Kamis (16/12/2021).

Makassar, SuaraLidik.com – Dalam rangka meningkatkan akses layanan keuangan bagi masyarakat dan juga meningkatkan peran tim Percepatan Akses Keuangan Daerah (TPKAD) OJK kembali menggelar kegiatan Rakornas TPKAD 2021, Kamis (16/12/2021).

Kegiatan tersebut diikuti oleh seluruh Kepala Daerah Gubernur, Walikota dan Bupati se-Indonesia. Tidak ketinggalan Wali Kota Makassar, Ir. Moh. Ramdhan “Danny” Pomanto yang bergabung secara virtual dari kediaman pribadinya, Jalan Amirullah Makassar.

Dengan mengangkat tema “Percepatan Akses Keuangan Daerah Untuk Mendukung Pemulihan Secara Ekonomi Nasional”, Danny pun bersedia bersinergi dan berinovasi terutama pada pembukaan akses keuangan daerah menuju pembangunan ekonomi yang inklusif.

“Disampaikan dari Dewan Komisioner OJK Bidang edukasi dan perlindungan Konsumen hingga saat ini sudah terbentuk 325 TPKAD ini merupakan sudah meningkatnya kesadaran dan sinergitas antara daerah dan pusat untuk menumbuhkan akses keuangan di masing-masing daerah,” ujarnya.

Di Makassar sendiri, selama masa pandemi sudah banyak bersinergi dengan berbagai pihak untuk membantu para UMKM agar bisa terus bertumbuh dengan berbagai program yang dicetuskan dalam salah satu sistem Makassar Recover yakni pemulihan ekonomi.

Sementara itu, Anggota Dewan Komisioner Tirta Segara mengatakan, ada beberapa langkah strategis yang disiapkan OJK untuk mendukung percepatan akses keuangan digitalisasi diantaranya, pembukaan rekening tabungan satu rekening satu pelajar yang dikemas dalam program kejar.

“Aksi pelajar indonesia nabung. Saat ini sudah ada 43,4 juta rekening tabungan yang telah dibuka oleh segmen pelajar sebesar 67,2 persen dari total semua pelajar indonesia dengan total jumlah 23,6 Triliun. Kedua ada pembiayaan kredit melawan rentenir dan mengurangi ketergantungan dari pinjaman online. Hingga saat ini skema kredit pembiayaan sudah sekitar 134 ribu debitur dengan totalan Rp. 1,3 Triliun,” ungkapnya.

Tidak hanya itu, ada beberapa target kedepan yang akan disasar yakni pemanfaatan produk UMKM pada segmen digitalisasi keuangan.

“Saya berharap program kita mendapat dukungan dan sinergitas dari semua pihak agar dapat mendorong akses percepatan keuangan digitalisasi agar UMKM bisa naik kelas, UMKM kuat, ekonomi tumbuh disetiap daerah,” tutupnya.


Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Exit mobile version