SUARALIDIK.COM, MAKASSAR – Beredarnya isu yang menyatakan bahwa pada saat kepemimpinan jusuf kalla saat menjabat sebagai Ketua Umum HMI Cabang Makassar tahun 1969 melakukan pengrusakan dan pembakaran terhadap gereja dan beberapa asrama katolik adalah sebuah Fitnah yang sangat-sangat keji!!

Hal itu mendapat Respon dari Arifuddin selaku sekretaris umum HmI cabang Makassar timur, Dalam Rilisnya kepada SuaraLidik.Com senin (15/05/2017) mengatakan Jusuf Kalla saat itu manjabat sebagai Ketua Umum HMI cabang Makassar itu tahun 1965-1966 “Pada tahun 1965-1966 terjadi gerakan penghianatan PKI atau G30S/PKI jadi sebagai kader HMI dan sebagai anak muda Indonesia,saya menyatakan bahwa isu yang beredar yang menyatakan bahwa pak JK melakukan tindakan tersebut adalah BOHONG BESAR!!”
Diceritakannya Jusuf Kalla adalah salah satu panutan anak muda Sulawesi Selatan dan Indonesia, sangat banyak sumbangsih yang beliau berikan kepada Bangsa dan Negara ini
Kita tau bersama bagaimana kepiawaian beliau dalam meredam dan menyelesaikan konflik SARA yang terjadi di Indonesia, mulai dari konflik Aceh dan Poso adalah contoh real bagaimana tangan dingin beliau menyelesaikan konflik.” Ucapnya
“Bacalah sejarah bagaimana perlakuan pak JK terhadap etnis Cina pada peristiwa di Makassar tahun 1997 justru beliaulah yang memfasilitasi dan memberikan jaminan keamanan dan tempat tinggal” Tuturnya
Belum kita bicara jasa beliau dalam bidang lain, dua periode menjadi wapres dengan persiden yang berbeda menunjukkan bahwa sumbangsih pikiran dan tenaga pak JK masih sangat dibutuhkan oleh negeri ini.
Jadi sebaiknya kita semua menjadi masyarakat yang cerdas dalam menilai berita, karena memang akhir-akhir ini tidak bisa dipungkiri bahwa berita-berita tidak benar sedang disebar secara massif oleh orang-orang/kelompok yang ingin memecah belah bangsa.
“Alangkah baiknya kita bertabayyun dalam melihat berita-berita yang beredar”
Sementara Thalib yang juga kader HMI Cabang Makassar Timur Berharap Agar semua pihak yang berwenang agar segera mencari para pelaku penyebar berita fitnah ini, karena sungguh-sungguh sangat meresahkan
Editor : Adhe