SuaraLidik.Com, Bantaeng – Begitu Mengherankan baru kemarin pihak korban dan Aktivis Pemerhati Kemanusiaan melakukan aksi di Kabupaten Bantaeng untuk memboikot Alfamart yang ada di jalan Kartini, Namun pihak Alfamart bandel kini membuka kembali.
Dimana sebelumnya pihak alfamart, DPRD dan Disnaker sepakat untuk menutup sementara Alfamart akan tetapi pihak Alfamart Bandel membuka kembali saat salah satu seorang aktivis melintas dijalan Kartini Bantaeng.
Kabid Advokasi dan Konsolidasi Gerakan HAM Sul-Sel kepada Suaralidik.com, Minggu (14/05/2017) Adhe Shira mengatakan bahwa DPRD Bantaeng dan Disnaker hanya melontarkan janji – janji yang akan menindas rakyat “DPRD Bantaeng dan Disnaker harus mengambil sikap yang jelas terkait persoalan Alfarmart ini”
Menurut adhe apalagi Tuduhan yang di lontarkan kepada pegawai alafamart tersebut belum bisa di buktikan oleh pihak perusahaan, seharusnya secara subtantif semua perusahaan harus menjunjung tinggi harkat dan martabat karyawan dan tidak ada alasan dari pihak perusahaan manapun untuk menyensarakan apalagi menjajah karyawan seprti yang di alami oleh Rachmat
Jika memang pihak pemerintah kabupaten bantaeng tidak bisa menyelesaikan masalah ini secepatnya, maka kami dari Himpunan Aktivis Mahasiswa (HAM) Sul-Sel Akan melakukan aksi demonstrasi di KIMA pusat perusahaan Afamart Di Makassar
“Kami akan boikot Pusat Afamart Di Kima, jika memang pihak DPRD kabupaten Bantaeng dan Disnaker tidak bisa mengambil Langkah tastis untuk menyelesaikannya” Tuturnya
Dimana sebelumnya Rachmat kerja di alfamart kartini bantaeng selama 1 tahun 2 bulan namun sejak tanggal 19 maret 2017 dipindahkan ke alfamart bangkala jeneponto karena diketahui 5 hari setelah dimutasi kantor sebelumnya mengalami kerugian senilai Rp.30.000.000 dan dia dituntut untuk mengganti kerugian tersebut sebesar Rp.25.000.000 tanpa ada bukti dan alasan yang jelas sampai-sampai surat tanah milik orang tuanya ikut disita.