iklan banner pemrov sulsel
Banner PDAM Makassar
Banner dprd wajo

Disdik Kota Makassar Instruksikan Kepsek SD dan SMP Lakukan Sinkronisasi Simulasi Asesmen Nasional

waktu baca 3 menit
Plt.Kadis Pendidikan Kota Makassar Nielma Palamba,SH.,M.Adm,Pemb||

MAKASSAR, suaralidik.com – Merujuk pada keputusan Kepala Badan Standar Kurikulum, Asesmen Pendidikan Kemdikbudriset No. 030/HK/G.00/2021 tanggal 9 Agustus 2021 tentang Prosedur Operasional Standar Asesmen Nasional bahwa jadwal sinkronisasi masa simulasi Asesmen Nasional pada jenjang SD dan SMP se-kota Makassar secara  umum sukses dilalui oleh para proktor dan tenaga teknis masing-masing sekolah.

Pemaparan Plt. Kadis Pendidikan Kota Makassar, Nielma Palamba, SH, M.Adm Pemb, telah menginstruksikan kepada Kepala Sekolah SD dan SMP untuk melakukan sinkronisasi data peserta didik, dan mekanisme pelaksanaan Asesmen Nasional tersebut, Sabtu (21/08).

“Kita akui ada beberapa sekolah di Kecamatan Sangkarrang yang masih memerlukan perhatian khusus dalam pelaksanaan Asesmen, mengingat akses internet atau jaringan yang masih terkendala, terutama pulau Lumu-Lumu, pulau Langkai, pulau Bonetambung dan pulau Barrang Caddi,” jelasnya.

Sehingga solusi yang akan dijalankan adalah anak-anaknya akan mengikuti Asesmen secara online dengan sistem menumpang pada beberapa sekolah yang punya jaringan internet, seperti Barrang Lompo, Kodingareng dan pulau Lae-Lae, sehingga tidak ada alasan bahwa semua siswa yang sudah terdata sebagai sampel bagi siswa kelas 5 SD sebanyak 30 orang dan 5 siswa cadangan, sedangkan jenjang SMP kelas 8 dengan jumlah siswa 45 orang dan 5 siswa cadangan.

“Adapun jumlah sekolah SD di Kota Makassar sebanyak 456 dan SMP sebanyak 222 yang tersebar pada sekolah negeri dan swasta. Pihak Dinas Pendidikan Kota Makassar akan melakukan serangkaian sosialisasi, bimtek operator dan proktor serta tenaga teknisi bagi semua sekolah yang ada di Makassar,”jelasnya.

“Termasuk bidang terkait, yaitu Dikdas juga telah membentuk tim helpdesk yang akan terjun langsung ke sekolah-sekolah untuk memberikan bantuan teknis yang dibagi dalam beberapa zona atau kecamatan, sehingga seluruh hambatan dan kendala yang dihadapi sekolah bisa teratasi dan ada solusinya,” sambungnya.

Sementara Kepala Seksi Pembelajaran Dikdas yang sekaligus Plh. Kabid Dikdas Dr. Syarifuddin, M.Pd mengatakan bahwa, sistem Asesmen Nasional ini menjadi indikator evaluasi pendidikan dan sekaligus pemetaan mutu seluruh komunitas yang ada dalam satuan pendidikan.

Kemendikbudriset telah memberikan sejumlah opsi kepada sekolah dalam proses asesmen tersebut, jika siswa yang ikut asesmen ditentukan secara acak lewat Dapodik, maka bisa dilakukan dengan beberapa gelombang dan sesi, sehingga pihak sekolah minimal hanya menyiapkan lima buah komputer atau laptop.

“Artinya Asesmen Literasi Membaca bisa dibagi dua gelombang ( dua hari) dan setiap hari bisa dibagi dalam tiga sesi. Begitu pula Asesmen Numerasi bisa juga dibagi dua gelombang (dua hari) dengan sistem sesi sama di asesmen literasi membaca,” terang Syarief.

Pihak sekolah juga diberikan dua pilihan untuk sistem asesmen, yaitu sistem online dan sistem semi online.

Sistem online artinya akses jaringan komputer tersambung langsung dengan Kemendikbudriset dengan ketentuan akses internet sekolah harus kuat dan memenuhi standar yang telah dipersyaratkan.

Sedangkan sistem semi online artinya di sekolah disiapkan server dengan skala kecil untuk terkoneksi dengan jaringan kemdikbudriset, lalu server inilah yang tersambung dengan komputer siswa yang akan melaksanakan asesmen tersebut,sambungnya.

Hal ini dilakukan bilamana akses jaringan yang kurang kuat atau lemah di satuan pendidikan.


Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

perhapmi
perhapmi