Banyak Cukong dan Perusahaan “Nakal” di Serawak Sesatkan PMI, Sekjend Lidik Pro : Saya Akan Ke Malaysia Lagi
Makassar, Suaralidik.com – Dewan Pimpinan Nasional (DPN) Lembaga Investigasi Mendidik Pro Rakyat Nusantara (Lidik Pro) kembali menerima laporan tentang penempatan Pekerja Migran Indonesia (PMI) Non Prosedural di Banyak Ladang Serawak negara Malaysia.
Beberapa laporan dari Investigator Lidik Pro dan Satgasus BAP3MI, yang menarik perhatian lembaga ini adalah kongkalikong antara agen-agen ilegal dengan pengelolah ladang memindahkan atau memasukkan PMI non prosedural.
“Menerima laporan ini, Sekretaris Jenderal Lidik Pro Muh Darwis K memaparkan beberapa laporan ke publik untuk segera ditindaklanjuti sesuai dengan Instruksi langsung Ketua Umum Bachtiar Muslimin.
“Harus ada tindakan tegas terhadap cukong dan perusahaan perkebunan “nakal” di Sarawak, Malaysia, yang terlibat dalam perekrutan pekerja migran Indonesia (PMI) secara non-prosedural”, ungkap Darwis ke media ini, Kamis (19/3/2025) sore.
Menurut Darwis, Tindakan ini melanggar UU No. 18 Tahun 2017 tentang Perlindungan Pekerja Migran Indonesia dan UU No. 21 Tahun 2007 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Perdagangan Orang (TPPO).
Beberapa laporan praktek ilegal yang diterima DPN Lidik Pro :
- Perusahaan perkebunan (ladang) di Malaysia bekerja sama dengan cukong untuk merekrut PMI secara ilegal, mengabaikan prosedur resmi melalui Perusahaan Penempatan Pekerja Migran Indonesia (P3MI).
- Praktik ini telah berlangsung lama, dengan manajer perkebunan menutup mata terhadap kegiatan ilegal ini.
- Perusahaan Malaysia lebih memilih bekerja sama dengan mandor cukong untuk memasok pekerja non-prosedural.
Berdasarkan laporan dengan bukti-bukti dari Satgaus, Lidik Pro menerbitkan Surat Tugas Khusus (STK) kepada Sekjend Muh Darwis K, Wakil II BINPRO Hj Masniah dan Koordinator 1 Wilayah Malaysia BAP3MI Andi Zainuddin untuk melakukan koordinasi diplomatik dengan pemerintah Malaysia untuk memasukkan daftar hitam perusahaan “nakal” dan menindak cukong serta manajer “nakal”.
Koordinator 1 Wilayah Malaysia Satgasus BAP3MI Lidik Pro, Andi Sainuddin, melaporkan bahwa nama-nama perusahaan, agen, dan manajer perkebunan “nakal” telah dikantongi.
Hasil investigasi menunjukkan hampir semua perusahaan di Malaysia menerima pekerja ilegal.
Koordinator 2 BAP3MI Lidik Pro, Riswan Kanro, memberikan laporan lengkap dan saksi korban PMI di Malaysia.
Dalam beberapa hari ke depan, Sekjend Lidik Pro akan berangkat ke Serawak melakukan crosscheck kemudian menindaklanjutinya dengan tegas.
“Insya Allah beberapa hari kedepan Saya berangkat langsung ke Serawak lagi menindaklanjuti laporan yang sudah masuk”, tutup Darwis
