Astaga Bantuan Hibah Block Grant 2017 Dikuliti Kejari Gunung Sugih, Disdik Lamteng Diduga Usaha Suap Jaksa
Lampung Tengah, Suaralidik.Com – Bantuan dana hibah block grant 2017 yang dikucurkan kementrian pendidikan dan kebudayaan (Kemendikbud) bersumber dana dari anggaran pendapatan belanja negara ( APBN) untuk menunjang dunia pendidikan tampaknya tidak berjalan sebagai mana mestinya.
Pasalnya di Provinsi Lampung tepatnya di kabupaten Lampung Tengah ditahun 2017, 14 sekolah menegah pertama (SMP) dari ke 14 sekolah mendapat dana hibah block grant tahun 2017 bervariasi pagu anggaran yang diterima per sekolah dan tercium adanya kejanggalan.
Indikasi ini diperkuat narasumber yang patut dipercaya terciumnya dugaan korupsi kolusi nepotisme (KKN) terorganisir.
kepada suaralidik.com narasumber menjelaskan dana hibah block grant dicairkan 2 tahap, tahap pertama 70% dan tahap kedua 30% ucapnya
Sumber, saat tim penerima hasil pekerjaan dinyatakan selesai dari ke 14 kepala sekolah mendapat panggilan dari kejaksaan Negeri Gunung sugih dan ini menjadi tanda tanya besar ada apa ?
Lebih lanjut sumber menuturkan telah 2 kali dilajukan BAP seperti dikondisikan sekretaris Disdikbud Aria Kusuma yang juga Pejabat pembuat komiten (PPK) menginstruksikan kepada kepala sekolah untuk mengumpulkan uang untuk menutup Kejaksaan Negeri gunung sugih tuturnya.
Sumber menambahkan, dana buat kejari Gunung Sugih itu dijemput oleh mas Hendri. Penjemputan dana tersebut atas perintah Aria kusuma. Besarnya lumayan Rp 450 Juta buat korps baju coklat Gunung Sugih.
Sementara itu, secara terpisah, saat dikonfirmasi melalui via telepon selular, beberapa kepala sekolah, Sukirno kepala SMPN 1 kota gajah membenarkan apa bahwa mereka telah di BAP oleh Kejari Gunung Sugih.
Mereka telah dipanggil kejaksaan 2 kali BAP. Selanjutnya mereka difasilitasi Dinas dalam hal ini Pak Aria untuk menutup kejaksaan karena adanya temuan.
“tapi saya lupa nominalnya karena itu sudah lama dan saya kira semua sudah selesai,”elak Sukirno.
Diwaktu yang sama Partoyo kepala SMPN 3 terusan nunyai , saya takut dan enggak tahan pusing saya langsung keluarkan uang seperti temen yang lain , kalau untuk nominalnya saya lupa mas , ujarnya
Seperti tutup menemukan botolnya , Hadi suhartanto kepala SMPN 1 seputih agung ‘saya mohon mas jangan dipublikasikan atau dilaporkan , saya di BAP sudah panas dingin mas’ pintanya
Dari keterangan sumber dan beberapa kepala sekolah sudah nampak jelas terjadinya suap antara kepala sekolah dan kejaksaan nengri gunung sugih karena adanya indikasi korupsi, hal ini sangat dikhawatirkan mencederai dunia pendidikan dan merugikan negara .
Bagaimana tanggapan kadis disdikbud lampung tengah dan aparat penegak hukum ? (*** edy doy)
Tinggalkan Balasan Batalkan balasan