Aksi Kompak Mengecam Polres Bulukumba, Pengayom atau Pembunuh Berujung Ricuh
Lidik Makassar – Koalisi Mahasiswa Pemerhati Keadilan (KOMPAK) melakukan aksi unjuk rasa berujung ricuh hingga dibubarkan paksa yang mengecam Polres Bulukumba terkait tindak kekerasan terhadap Syamsuddin yang berbuntut pada kematian. Rabu, (22/03/2017)
Koordinator lapangan Saril Ch, mengatakan dalam aksi unjuk rasa beberapa peserta aksi nengalami luka cakar bagian belakang (Kamsuriadi) dan bagian Leher (Ahmad Hanafi) Sementara kami hanya menyampaikan rasa geram kami terhadap Polres Bulukumba dengan terjadinya kasus salah tangkap dan penganiayaan didalam sel yang berbuntut pada kematian.
Kejadian tersebut disinyalir ada tindakan kekerasan saat penyidik melanjutkan BAP.”Ujarnya
Almahrum Syamsuddin selaku korban yang diindikasikan pelecehan seksual terhadap anak kandungnya sendiri, peristiwa tersebut geger di Kabupaten Bulukumba dan menuai sorotan dari berbagai kalangan mahasiswa karena meninggal secara tidak wajar dalam pengawasan Polres Bulukumba dengan luka lebam hampir disekujur tubuhnya.”Pungkasnya.
Sementara Denny abiyoga salah satu peserta aksi menjelaskan, Terjadinya Salah tangkap dan penganiayaan di dalam Sel yang berbuntut kematian terjadi di polres Bulukumba, Senin 20 Maret menjadi duka bagi keluarga pak syamsuddin, pasalnya beliau yang merupakan petani di desa tibona dusun bolaperringe kec.bulukumpa Kab.Bulukumba yang di amankan pihak Polsek Bulukumpa sebelum kasus korban di limpahkan ke polres bulukumba.”Jelasnya.
Lanjut Denny, dugaan pelecehan seksual terhadap anak kandung sendiri Nurfadillah yang hamil 5 bulan. peristiwa tersebut geger di Bulukumba di karenakan pak syamsuddin meninggal secara tidak wajar di dalam pengawasan jajaran polres Bulukumba dengan luka lebam hampir di seguyur tubuhnya. Syamsuddin yang di ketahui sebelumnya mempunyai riwayat penyakit stroke diamankan oleh pihak kepolisian dengan kondisi sehat. pihak keluarga Syamsuddin menepis bahwa pelaku pelecehan bukanlah almarhum (ayah korban) melainkan sepupu dua kali Korban, hal ini dikuatkan dengan pengakuan IF sendiri yang saat ini diamankan oleh polres bulukumba.”Tegasnya.
Koalisi KKMB UIT, GAM, GAPEMNAS yang tergabung dalam Koalisi mahasiswa pemerhati keadilan (KOMPAK) Menuntut;
1. Mendasak Kapolri segera evaluasi kinerja Polda dan Polres kabupaten Bulukumba sulawesi selatan.
2. Mendesak Kapolres Bulukumba harus bertanggung jawab atas tindak kekerasan yang dialami Syamsuddin yang berujung pada kematian.
3. Mendesak gelar perkara secara terbuka dihadapan publik dalam kasus kekerasan Syamsuddin yang berujung pada kematian.
4. Mendesak Polres bulukumba segera konferensi pers pulihkan nama baik almarhum Syamsuddin yang menjadi korban salah tangkap jajaran polres bulukumba.
5. Copot Kapolres dan Kapolsek Bulukumpa sulawesi selatan. Tutupnya.”
Penulis : Akbar
Editor : Adhe