iklan banner pemrov sulsel
Banner PDAM Makassar
Banner dprd wajo

Aliansi Masyarakat Adat Tolaki di Desa lwoikondo Koltim Menuntut Haknya

waktu baca 2 menit
H. Uddin bersama Aliansi masyarakat adat Tolaki saat bertemu dengan sekdes desa iwoikondo bersama beberapa masyarakat di lokasi

Koltim, suaralidik.com – Minggu (9/8/2020) pagi, tampak Aliansi masyarakat adat tolaki beserta rombongan turun langsung kelapangan di Desa lwoikondo Kecamatan Loea Kabupaten Kolaka Timur Sulawesi Tenggara (Sultra).

Mereka dipimpin langsung oleh H. Uddin sebagai orang yang dituakan di keluarga besar mereka.

” Kami sangat kecewa dengan keadaan yang ada di desa Iwoikondo, Kami sebagai keluarga besar pewaris tunggal di Desa. Iwoikondo Kec.Loea Kab. Kolaka Timur turun langsung ke lapangan untuk memperbaiki keadaan yang ada di sini, kami tidak ingin keadaan ini berlarut dan memicu keributan. Hal ini kami telah telusuri kebenarannya namun terdapat beberapa keganjalan yang harus kami tindak lanjuti dan bertemu langsung dengan kepala desa”, kata H. Uddin kepada wartawan.

Sebelum melakukan pengukuran di lokasi, H.Udin sempat ditemui langsung Sekdes Desa Iwoikondo atas nama Didin.

“Sebelum kami memulai mengukur lokasi tersebut, kami beserta rombongan sempat didatangi oleh Sekdes Desa Iwoikondo atas nama Didin. Namun setelah kami memberikan penjelasan dan alasan kami turun ke lokasi mereka mulai memahami tujuan kami. Bahwa kami datang bukan untuk merampas hak kalian. Kami hanya ingin mencari kebenaran yang selama ini tertutupi dengan adanya sistem premanisme yang ada di sini. Saya juga menyampaikan kepada Didin beserta masyarakat yang berada di situ bahwa siapa yang mempunyai alas hak yang sah dan dibeli dari pewaris yang sah maka kami tidak akan ganggu”, ungkapnya.

Baca juga : Pasang Badan, Kepala Desa Iwoikondo Anulir Putusan Mahkamah Agung

Oknum Kades Iwoikondo Tidak Bertanggung Jawab

Di tempat terpisah, salah seorang warga atas nama Hafid yang diwawancari langsung mengungkapkan kekesalannya terhadap kepala Desa.

“Selama ini, Amiruddin tidak mempunyai tanggung jawab atas apa yang terjadi di Iwoikondo, Saya pribadi menduga kalau Amiruddin memelihara preman, Kami berbicara bukan tanpa bukti. Di Polindes ada beberapa orang yang tinggal dan kami tidak tahu dari mana asal usul orang tersebut dan merekalah yang telah menyerobot tanah persawahan milik saudara H.Hardin dan saudara M. Tarif atau biasa di panggil (daeng empo). Ketusnya’

Pantauan media, Setelah pengukuran selesai dilakukan H. Uddin beserta rombongan, mereka kemudian mendatangi rumah kepala desa untuk meminta penjelasan lebih lanjut terhadap kekacauan yang terjadi.

Selain itu, pihaknya meminta kepada Amiruddin agar masalah ini dipertemukan secara kekeluargaan dan meminta kepada warga yang terlibat di lokasi tersebut agar masing-masing membawa bukti kepemilikan pada saat pertemuan dilakukan agar kita bisa melihat siapa yang benar dan siapa yang salah dalam hal ini. Namun Amiruddin belum memberikan kejelasan kapan pertemuan itu di lakukan. (*JZ)


Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

perhapmi
perhapmi