Jakarta – suaralidik.com – Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) menjelaskan soal gempa magnitudo (M) 5,8 yang terjadi Kabupaten Sigi, Sulawesi Tengah (Sulteng). Gempa tersebut berjenis dangkal berada pada titik koordinat 1,72 lintang selatan dan 120,14 bujur timur Kabupaten Sigi dengan kedalaman 10 kilometer.
“Dengan memperhatikan lokasi episenter dan kedalaman hiposenternya, gempa bumi yang terjadi merupakan jenis gempa bumi dangkal akibat adanya aktifitas Sesar Palukoro. Hasil analisis mekanisme sumber menunjukkan bahwa gempa bumi memiliki mekanisme pergerakan mendatar (strike slip),” Kepala Pusat Gempa Bumi dan Tsunami BMKG, Rahmat Triyono dalam keterangan tertulisnya, Sabtu (28/3/2020).
Guncangan gempa terasa hingga ke Mamuju Sulawesi Barat dan daerah sekitarnya. Gempa tak berpotensi tsunami.
“Guncangan gempa bumi ini dirasakan Poso, Pasangkayu IV MMI (bila pada siang hari dirasakan oleh orang banyak dalam rumah ), Sigi, Sausu, Palopo, Masamba, Mamuju, Topoyo, Kalukku, Luwu Utara, Sanggata Kutai Timur III MMI (getaran dirasakan nyata dalam rumah. Terasa getaran seakan akan truk berlalu),” ujar Rahmat.
“Hingga saat ini belum ada laporan dampak kerusakan yang ditimbulkan akibat gempa bumi tersebut. Hasil pemodelan menunjukkan bahwa gempa bumi ini tidak berpotensi tsunami,” sebutnya.
Hasil pemantauan BMKG, terdapat gempa susulan. Sebanyak sembilan kali gempa susulan terjadi.
“Hingga hari Sabtu, 28 Maret 2020 pukul 23.25 WIB, Hasil monitoring BMKG menunjukkan adanya 9 aktivitas gempa bumi susulan (aftershock),” ucap Rahmat.
(*)