Politisi Muda PAN Sulsel, Jabal Nur : PT Vale dan Masa Depan Luwu Timur
Makassar, SuaraLidik.com – Politisi muda Jabal Nur, S.Pt yang juga merupakan Wakil Ketua Barisan Muda (BM) Partai Amanat Nasional (PAN) Sulsel, mengomentari dinamika perusahaan tambang PT. Vale yang berada di Kabupaten Luwu Timur, Sulawesi Selatan, Sabtu (26/03/2022).
Menurut Jabal Nur, dinamika yang terjadi di PT. Vale semakin menguras emosi beberapa minggu ini. Ada beberapa dinamika politik di DPRD Provinsi Sulsel dengan perusahaan PT. Vale.
Dinamika politik yang terjadi di DPRD Provinsi Sulsel dengan PT. Vale, kata Jabal Nur, ya wajar-wajar saja, karena kita berada di negara yang sistem politiknya memungkinkan hal itu, politik untuk keberlanjutan masa depan bangsa.
“Yang sedikit miris, harga beras dan minyak goreng ditentukan oleh kondisi politik dan keputusan-keputusan politik. Apalagi harga Nikel, Nikel produksi PT. Vale,” ujar Jabal Nur sambil berkelakar.
Saya melihat, ada motivasi baik oleh teman-teman di DPRD Sulsel, agar PT. Vale lebih maksimal dalam menciptakan dampak ekonomi juga dampak sosial masyarakat di Luwu Timur, Sulawesi Selatan untuk progres masa depan yang lebih baik.
Ia pun menjelaskan, dari beberapa literatur yang saya baca, PT. Vale salah satu tambang ramah lingkungan yang ada di wilayah Sulawesi, dengan sumber listrik dari air, meski kadang juga kalau kita lewat dari Sorowako ke Malili masih mencium bau zat kimia.
“Ketika melewati samping pabrik PT. Vale yang memiliki flyover terbaik, saya melihat umurnya sudah cukup tua dan luas badan jalannya masih belum terlalu lebar. Kedepan PT. Vale semoga bisa buat jalanan sendiri untuk masyarakat agar tidak mencium bau yang tidak seharusnya mencemari penciuman masyarakat umum yang lewat di wilayah tambang,” ungkapnya.
“Dari data Badan Pusat Statistik (BPS) di Luwu Timur, secara ekonomi tergolong rendah, tapi bukan hal yang bisa buat pesimis, karena bagi saya Luwu Timur adalah surga kecil yang diciptakan dengan segala kelebihannya. Air adalah kekayaan terbaik yang ada di Luwu Timur, baru setelah itu ada Nikel. Air dan udara yang baik semoga tidak terganggu dengan produksi Nikel yang luar biasa,” jelas Jabal Nur.
“Hutan di kawasan Luwu Timur kaya akan hasil hutan. Bila itu dikelola dengan baik bisa berdampak sistemik ke perekonomian masyarakat, apalagi kalau bisa bersinergi dengan tata kelola peternakan rakyat berbasis kawasan hutan. Bukankah ini sebuah kekuatan ekonomi baru bagi Luwu Timur selain Nikel, bila Bupati dan seluruh masyarakat Luwu Timur membuat sinergi dengan konsep yang lebih baik,” katanya.
Jabal Nur berpendapat, PT. Vale mungkin saja bisa melanjutkan kontraknya, akan tetapi kemungkinan juga tidak. Boleh juga berganti dengan perusahaan lain selain PT. Vale, bisa jadi juga saham BUMN yang lebih besar dari pada saham PT. Vale sendiri.
“Tetapi apapun simulasinya, maka masyarakatlah yang perlu dapat untung banyak. Semoga Luwu Timur makin maju menuju salah satu Kabupaten yang cocok untuk menjadi Ibu Kota Provinsi Luwu Raya, andaikan nantinya jadi di mekarkan,” pungkasnya.(*)
